BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (Buku KIA) adalah alat untuk mengetahui dan mengikuti kesehatan
ibu dan anak sejak ibu hamil sampai anak berumur 5 tahun. Buku KIA juga merupakan alat
penyuluhan dan peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan ibu dan anak (Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Timur, 2003).
Di Indonesia
pengadaan Buku KIA telah dimulai sejak Februari 1994, dengan visi terwujudnya
derajat kesehatan ibu dan anak yang optimal yang ditandai oleh semua ibu dan
anak dengan perilaku sehat serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, dengan tujuan menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu, bayi dan
balita, mendukung kualitas hidup ibu balita dan anak pra sekolah melalui
peningkatan kualitas pelayanan KIA dan perbaikan perilaku keluarga dan
masyarakat dalam memelihara kesehatan ibu dan anak (Azrul. A, 2000).
Hasil yang
diharapkan dari pengadaan Buku KIA dalam jangka pendek adalah pengetahuan ibu
meningkat, pengetahuan ketrampilan tenaga kesehatan meningkat dan dalam jangka
panjang terjadi perubahan perilaku ibu, keluarga dan masyarakat dalam memelihara
kesehatan ibu dan anak serta terdapat
peningkatan status kesehatan dan gizi ibu dan anak (Kanwil Depkes Propinsi
Sulawesi Utara, 2000).
Untuk mencapai
hasil yang diharapkan, diperlukan peran aktif dari petugas kesehatan untuk
memberikan penyuluhan serta memotivasi ibu untuk membaca buku KIA dan
melaksanakan pesan-pesan yang ada. Dalam pengetahuan yang kurang akan
berpengaruh pada perilaku ibu dalam memelihara kesehatan ibu dan anak, yakni :
menunda pengambilan keputusan untuk mencari pertolongan kesehatan, menunda
untuk memeriksa diri di sarana kesehatan dan menunda untuk memperoleh asuhan
medic (medical care) yang tepat (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,
2003).
Menurut SH
(2003), sebab utama tingkat kematian ibu yang tinggi adalah pengetahuan yang
kurang tentang kesehatan ibu dan anak.
Di dinas
kesehatan Jombang buku KIA telah dilaksanakan mulai tahun 2004. Buku KIA
diberikan setiap ibu hamil yang berkunjung pertama kali di Bidan, dengan
mengganti biaya cetak Rp. 5000,-.
Study
pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 27 Februari 2010 di BPS
Sri Wahyuningsih, Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung di dapatkan dari 10 responden ibu hamil 7 orang (70%) ibu hamil tidak
mengetahui apa isi buku KIA dan mereka tidak pernah mau membacanya dan 3 orang (30%) ibu hamil mengerti dan tahu isi buku
KIA.
Dari study pendahuluan diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil banyak yang
tidak mau membaca dan mempelajari tentang buku KIA padahal di dalam buku
tersebut banyak petunjuk bagaimana menjaga agar kehamilan tetap sehat. Faktor
yang mempengaruhi minat baca ibu hamil tentang buku KIA, yakni faktor internal
terdiri dari tingkat kecerdasan, tingkat emosional, pemberian informasi dan
karakteristik (usia, pendidikan, paritas) dan faktor eksternal yang terdiri
dari lingkungan, social budaya, ekonomi dan politik (Notoatmodjo. S,2003).
Dari uraian
diatas, peneliti ingin meneliti tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku
kesehatan ibu dan anak di BPS Sri Wahyuningsih, Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung
agar bisa mengetahui tentang pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA sehingga
bisa digunakan sebagai landasan untuk bidan dalam memberikan penyuluhan yang
akan datang.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku kesehatan ibu dan anak di BPS Sri
Wahyuningsih, Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui
gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku kesehatan ibu dan anak di
BPS Sri Wahyuningsih, Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi Peneliti
Merupakan pengalaman yang berharga untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dalam penelitian serta sebagai sumber dasar untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih baik di masa yang akan datang.
1.4.2
Bagi Tempat Penelitian
Sebagai
sumbangan pemikiran bagi pihak yang terkait dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan KIA.
1.4.3
Bagi Instansi Pendidikan
Dapat
dijadikan sumbangan pengetahuan tentang
askeb V dan
informasi bagi para pembaca baik dosen maupun mahasiswa.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Terdiri dari latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesa,
sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN
PUSTAKA
Terdiri dari konsep dasar pengetahuan, konsep dasar buku kesehatan ibu dan anak, kerangka
konseptual.
BAB III : METODE
PENELITIAN
Terdiri dari desain
penelitian populasi, sample dan sampling, identifikasi variabel, definisi
operasional, lokasi, dan waktu penelitian, pengumpulan data dan analisa data,
teknik pengolahan data, instrumen, etika penelitian, keterbatasan.
BAB IV : HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian, Pembahasan
mengenai KTI.
BAB
V : PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep
Dasar Pengetahuan
2.1.1
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan
adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah orang tersebut melakukan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (over behaviour) dari pengalaman dan penelitian, ternyata
perilaku di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo. S, 2003).
2.1.2
Tingkat Pengetahuan
Menurut
Notoatmodjo. S, 2003, dalam bukunya yang berjudul pendidikan dan perilaku
kesehatan, bahwa pengetahuan yang tercakup di dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkat, yaitu :
2.1.2.1 Tahu
(Know)
Tahu
diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya,
termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah di terima. Oleh karena itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling
mudah.
2.1.2.2 Memahami
(Comprehension)
Memahami
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk penjelasan secara benar tentang obyek
yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap obyek yang di pelajari.
2.1.2.3 Aplikasi
(Aplication)
Aplikasi
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi juga dapat
diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya.
2.1.2.4 Analisis
(Analysis)
Analisis
adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam
komponen-komponen tapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan
masih ada kaitannya satu sama yang lain.
2.1.2.5 Sintesis
(Syntesis)
Sintesis
menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru.
2.1.2.6 Evaluasi
(Evaluation)
Evaluasi
ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian ini berdasarkan suatu criteria yang
ditentukan atau criteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di
ukur dari subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin
kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut
di atas.
2.1.3
Proses Penyerapan Ilmu Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo. S,
2003 dalam bukunya yang berjudul pendidikan dan perilaku kesehatan, bahwa
sebelum orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi
proses berurutan, yakni :
2.1.3.1 Awareness
(Kesadaran)
Yakni
orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (obyek) terlebih
dahulu.
2.1.3.2 Interst (Merasa
Tertarik)
Yakni
orang yang mulai tertarik pada stimulus
2.1.3.3 Evaluation (Menimbang-nimbang)
Yakni orang menimbang-nimbang terhadap baik atau tidaknya
stimulus bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah
lebih baik.
2.1.3.4 Trial (Mencoba)
Yakni
orang yang telah mencoba melakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
stimulus.
2.1.3.5 Adaption
(Adopsi)
Yakni
subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya
terhadap stimulus.
2.1.4
Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Pengetahuan.
Menurut Notoadmodjo (2003) faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan adalah :
2.1.4.1 Usia
Dengan bertambahnya
usia maka tingkat perkembangan akan berkembang sesuai pengetahuan yang pernah
didapat juga dari pengalaman sendiri.
2.1.4.2 Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang sangat besar
berpengaruh terhadap pengetahuan. Seseorang yang berpendidikan tinggi
pengetahuannya akan berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah.
2.1.4.3 Lingkungan
Seseorang yang hidup dalam lingkungan yang
berpikiran luas maka pengetahuannya akan lebih baik dari pada orang yang hidup
di lingkungan yang berpikiran sempit.
2.1.4.4 Intelegensi
Pengetahuan yang dipengaruhi oleh intelegensia
adalah pengetahuan intelegen dimana seseorang dapat bertindak cepat, tepat dan
mudah dalam mengambil keputusan. Seseorang yang mempunyai intelegensia yang
rendah akan bertingkah laku lambat dalam pengambilan keputusan.
2.1.4.5 Pekerjaan
Seseorang yang bekerja, pengetahuannya akan lebih
luas dibanding dengan seseorang yang tidak bekerja karena dengan bekerja
seseorang akan mempunyai banyak informasi dan pengalaman.
2.1.4.6 Minat
Minat diartikan sebagai sesuatu kecenderungan atau
keinginan yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya pengetahuan yang tinggi
didukung dengan minat yang cukup seseorang sangatlah mungkin akan mendorong
seseorang tersebut berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan (Saifudin
Azwar, 2002).
2.1.4.7 Pengalaman
Tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu
obyek psikologis cenderung akan membentuk sikap negative terhadap obyek
tersebut. Untuk dapat menjadi dasar pembentuk sikap, pengalaman pribadi
haruslah meningkatkan kesan yang kuat (Saifudin azwar, 2002).
2.1.4.8 Informasi
Informasi merupakan keseluruhan makna dapat
diartikan sebagai pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu
hal memberi landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal
tersebut. Pesan-pesan
sugesti dibawa oleh informasi tersebut. Apabila cukup bertahan memberi dasar
efektifitas dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuknya arah sikap
tertentu. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku
biasanya menggunakan media massa
(Saifuddin Azwar, 2002).
2.1.5
Klasifikasi Tingkat Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden. Ke dalam pengetahuan yang ingin diketahui atau
diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan tersebut diatas. Kualitas pengetahuan
pada masing-masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan kriteria, yaitu :
1. Tinggi :
(76-100%)
2. Sedang :
(56-75%)
3. Rendah : (<
56 %)
(Arikunto,
2005)
2.2 Konsep
Dasar Buku Kesehatan Ibu dan Anak
2.2.1
Pengertian
Buku kesehatan ibu dan anak adalah alat untuk mengetahui
dan mengikuti kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil sampai anak berumur 5
tahun, buku KIA juga merupakan alat penyuluhan dan peningkatan pengetahuan
mengenai kesehatan ibu dan anak (Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2003).
2.2.2
Manfaat Buku KIA
Menurut
Dinas Kesehatan Jawa Timur dengan JICA (Japan
Internasional Cooperation Agency) (2003), dalam buku petunjuk teknis
penggunaan buku KIA, manfaat buku KIA adalah sebagai berikut :
2.2.2.1 Manfaat
Umum
Ibu
dan anak mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu hamil sampai
anaknya berumur 5
tahun.
2.2.2.2 Manfaat
Khusus
a.
Untuk
mencatat dan memantau kesehatan ibu dan anak
b.
Alat
komunikasi dan penyuluhan yang dilengkapi dengan informasi penting bagi ibu,
keluarga, dan masyarakat tentang kesehatan, gizi dan paket (Standart) pelayanan
KIA.
c. Alat
untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan
anak.
d. Catatan
pelayanan gizi dan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya.
2.2.3
Tujuan Buku KIA
Menurut
Azrul. A. (2003), dalam sambutan pembukaan pertemuan evaluasi tahunan
penggunaan buku KIA, tujuan buku KIA adalah sebagai berikut :
a.
Memperbaiki
perilaku keluarga dan masyarakat dalam memelihara kesehatan ibu dan anak.
b.
Meningkatkan
komunikasi antara provider dan klien untuk membantu keluarga memperoleh
pelayanan KIA yang bermutu dan berkesinambungan.
2.2.4
Sasaran Buku KIA
Menurut
Dinas Kesehatan Jatim dan JICA (2003), dalam bukunya petunjuk teknis penggunaan
buku KIA, sasaran buku KIA adalah sebagai berikut :
2.2.4.1 Sasaran
langsung adalah ibu dan anak, dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Setiap ibu hamil dapat buku KIA. Ibu
menggunakan buku ini hingga masa nifas. Bayi menggunakan buku ini sejak lahir
sampai ia berumur 5
tahun.
2.
Jika lahir kembar ibu akan mendapatkan
tambahan buku sesuai dengan jumlah bayi.
3.
Ibu yang hamil lagi akan mendapatkan
buku yang baru.
4.
Jika buku KIA hilang, selama masih ada
persediaan buku sebaiknya ibu dan anak mendapat ganti buku yang baru.
2.2.4.2 Sasaran
tidak langsung adalah :
1.
Suami dan anggota keluarga yang lain
2.
Kader Posyandu
3.
Petugas kesehatan terutama ketika
memberi pelayanan kepada ibu dan anak
4.
Guru Taman Kanak-kanak
5.
Supervisor dan pengelola program yang
bertanggung jawab dalam pengembangan buku KIA
2.2.5
Isi Buku KIA
Menurut
Dinas Kesehatann Jawa Timur (2003), dalam buku kesehatan ibu dan anak terdiri
dari :
2.2.5.1 Bagian
Ibu
1.
Identitas Keluarga
2.
Ibu Hamil
a.
Apa yang perlu dilakukan ibu hamil
1)
Periksa hamil secepatnya atau sesering
mungkin sesuai anjuran petugas
2)
Timbang berat badan setiap kali periksa
3)
Minum tablet tambah darah setiap hari
selama hamil
4)
Minta imunisasi TT kepada petugas
kesehatan
5)
Minta nasehat kepada petugas kesehatan
tentang makanan bergizi selama hamil
6)
Sering mengajak bicara bayi sambil
mengelus-elus perut setelah kandungan berumur 4 bulan
b.
Bagaimana menjaga kesehatan ibu hamil
1)
Mandi pakai sabun setiap hari, pagi dan
sore, gosok gigi dua kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur
2)
Istirahat berbaring sedikitnya 1 jam
pada siang hari dan kurangi kerja berat
3)
Boleh melakukan hubungan suami istri
4)
Jangan merokok, memakai narkoba, minum
jamu atau minum-minuman keras
5)
Didaerah malaria sebaiknya ibu tidur
pakai kelambu
c.
Bagaimana makan yang baik selama hamil
1)
Makan-makanan bergizi sesuai anjuran
petugas
2)
Makan 1 piring lebih banyak dari sebelum
hamil
3)
Untuk menambah tenaga, makan makanan
selingan, pagi dan sore hari seperti kolak, bubur kacang hijau, kue-kue, dan
lain-lain
4)
Tidak ada pantangan makanan bagi ibu
selama hamil
d.
Apa saja tanda-tanda bahaya pada ibu
hamil
1)
Perdarahan
2)
Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau
sakit kepala kadang kala disertai kejang
3)
Demam tinggi
4)
Keluar air ketuban sebelum waktunya
5)
Bayi dalam kandungan gerakannya
berkurang atau tidak bergerak
6)
Ibu muntah terus tidak mau makan
e.
Apa saja persiapan keluarga menghadapi
persalinan
1)
Sejak awal, ibu hamil dan suami
menentukan persalinan akan ditolong oleh bidan atau dokter
2)
Suami atau keluarga perlu menabung untuk
biaya persalinan
3)
Siapkan donor darah jika sewaktu-waktu
diperlukan ibu
4)
Ibu dan suami menanyakan ke bidan/dokter
kapan tanggal perkiraan persalinan
5)
Suami dan masyarakat menyiapkan
kendaraan jika sewaktu-waktu ibu dan bayi perlu segera ke rumah sakit
6)
Jika bersalin dirumah, suami atau
keluarga perlu menyiapkan : ruangan yang terang, tempat tidur dengan alat kain
yang bersih, air bersih dan sabun untuk cuci tangan, kain handuk dan pakaian
bayi yang bersih dan kering, kain dan pakaian ganti yang bersih dan kering bagi
ibu setelah melahirkan
3.
Ibu Bersalin
a.
Apa saja tanda-tanda persalinan
1)
Mules-mules yang teratur timbul semakin
sering dan lama
2)
Keluar lendir dan bercampur darah dari
jalan lahir
3)
Keluar air ketuban dari jalan lahir
akibat pecahnya selaput ketuban
b.
Apa saja yang dilakukan ibu bersalin
1)
Proses persalinan berlangsung 12 jam sejak
terasa mules. Jadi ibu bisa makan, minum, buang air kecil dan jalan-jalan
2)
Jika mules-mules bertambah, tarik nafas
panjang melalui hidung dan keluar melalui mulut
3)
Jika ibu merasa buang air besar berarti
bayi akan lahir segera beritahu bidan/dokter
4)
Ikuti anjuran bidan atau dokter kapan ia
harus mengejan waktu bayi akan lahir
c.
Apa saja tanda-tanda bahaya pada ibu
bersalin
1)
Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak
terasa mules
2)
Perdarahan lewat jalan lahir
3)
Tali pusat atau tangan bayi keluar dari
jalan lahir
4)
Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami
kejang
5)
Air ketuban keruh atau berbau
4.
Ibu Nifas
a.
Apa saja yang dilakukan ibu nifas
1)
Segera menetek/ menyusui dalam 30 menit
setelah bersalin
2)
Teteki bayi sesering mungkin
3)
Rawat bayi baru lahir dengan baik
4)
Tanyakan kedokter/ bidan cara meneteki
secara eksklusif dan merawat bayi baru lahir
b.
Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas
1)
Makan-makanan bergizi 1 piring lebih
banyak dari sebelum hamil
2)
Istirahat yang cukup
3)
Minum 1 kapsul Vit A dosis tinggi
4)
Minum 1 tablet tambah darah setiap hari
selama masa nifas
5)
Jaga kebersihan alat kelamin, ganti
pembalut jika telah basah
c.
Apa saja tanda-tanda bahaya dan penyakit
pada ibu nifas
1)
Perdarahan lewat jalan lahir
2)
Keluar cairan berbau dari jalan lahir
3)
Demam lebih dari 2 hari
4)
Bengkak dimuka, tangan atau kaki.
Mungkin sakit kepala dan kejang-kejang
5)
Payudara bengkak kemerahan disertai rasa
sakit
6)
Mengalami gangguan jiwa
d.
Mengapa setelah bersalin ibu perlu ber
KB
1)
Agar ibu punya waktu untuk menyusui dan
merawat bayi, menjaga kesehatan ibu serta mengurus keluarga
2)
Untuk mengatur jarak kehamilan tidak
terlalu dekat, lebih dari 2 tahun
e.
Apa saja alat kontrasepsi
1)
Alat kontrasepsi bagi suami : kondom,
vasektomi
2)
Alat kontrasepsi bagi istri : pil,
suntik, implant, IUD, tubektomi
5.
Catatan pelayanan kesehatan ibu hamil
6.
Rencana persalinan pada kehamilan
sekarang (berdasarkan skor Poeji Rochjati)
7.
Catatan ibu bersalin
8.
Surat
rujukan dan umpan balik rujukan
9.
Catatan pelayanan kesehatan ibu nifas
10.
Pelayanan KB ibu nifas
11.
Surat
keterangan lahir
2.2.5.2 Bagian
Anak
1. Identitas
Anak
2.
Bayi baru lahir (umur kurang dari 1
bulan)
a.
Apa saja tanda-tanda bayi lahir sehat
b.
Apa yang dilakukan pada bayi baru lahir
c.
Apa saja tanda-tanda bayi sakit berat
3.
Bayi dan Anak
a. Apa
saja tanda-tanda bayi dan anak sehat
b. Bagaimana
ibu menjaga kesehatan bayi dan anak
c. Bagaimana
ibu memberi makan dan merangsang perkembangan anak
d. Bagaimana
menjaga kebersihan anak agar anak tidak sakit
1. Memandikan
anak setiap hari, pagi dan sore pakai sabun mandi
2. Cuci
rambut anak dengan shampoo 2-3 kali seminggu
3. Cuci
tangan anak dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar
4. Gunting
kuku tangan dan kaki anak jika panjang
5. Bersihkan
rumah setiap hari dari sampah dan genangan air
6. Jauhkan
anak dari asap rokok dan asap dapur
7. Ajarkan
pada anak untuk buang air besar dan kecil di kakus
e. Bagaimana
ibu merawat gigi anak agar tidak sakit
4. Bagaimana mengatasi penyakit yang sering diderita anak dirumah
5.
Apa saja tanda-tanda bahaya anak sakit
a. Tidak
bisa menetek atau menyusu
b. Tidak
bisa minum atau malas minum
c. Selalu
memuntahkan semua
d. Kejang
e. Tidak
sadar
6.
Kapan anak harus di bawa kembali
ketempat pelayanan
7.
Apa saja obat pertolongan pertama yang
perlu disediakan di rumah
8.
Bagaimana mencegah anak mengalami
kecelakaan
9. Tabel berat badan untuk mengetahui perkembangan berat
badan
10.
Catatan Pelayanan Kesehatan Anak
11.
Pemberian Imunisasi meliputi Hepatitis
B, BCG, DPT, Polio, Campak
12.
Pemberian Vitamin A
13.
Anjuran pemberian rangsangan
perkembangan dan nasehat pemberian makan
14.
Catatan penyakit dan masalah
perkembangan
15.
Contoh dan cara membuat makanan bayi/
anak
2.2.6
Cara Menggunakan buku KIA
Menurut
Dinas Kesehatan Jawa Timur dan JICA (2003), dalam buku petunjuk teknis
penggunaan buku KIA, cara menggunakan buku KIA:
2.2.6.1 Untuk
ibu dan keluarga adalah sebagai berikut :
1. Buku
KIA untuk dibaca ibu/ keluarga. Agar ibu tidak terlalu banyak membaca, maka
petugas menjelaskan cara membaca buku KIA secara bertahap, sesuai dengan
keadaan yang dihadapi ibu. Ibu di anjurkan untuk
memberi tanda memakai pensil atau bolpoint pada bagian
yang telah dibaca.
a. Jika
ibu pertama kali datang
untuk periksa hamil, ibu dapat dianjurkan membaca informasi tentang menjaga
kesehatan, gizi, dan persiapan ibu bersalin. Ketika memasuki trimester III, ibu
dianjurkan membaca informasi persalinan, masa nifas, perawatan bayi baru lahir
dan informasi tentang KB
b. Ibu
balita di anjurkan untuk membaca informasi tentang pelayanan kesehatan, gizi,
perkembangan anak sesuai dengan umur anak dan informasi lain tentang perawatan
anak di rumah
2. Buku
KIA digunakan ibu untuk bertanya baik kepada kader maupun petugas kasehatan
3. Ibu
dan keluarga dianjurkan untuk melaksanakan pesan-pesan yang tercantum dalam
buku KIA
4. Ibu
dan anak menggunakan buku KIA selama 5
tahun
5. Buku
KIA merupakan catatan kesehatan ibu dan anak
2.2.6.2 Untuk
petugas kesehatan
1.
Petugas kesehatan mencatat pelayanan yang
telah diberikan kepada ibu dan anak dibuku KIA. Gunakan buku ini ketika
menyuluh ibu/ keluarga. Beri tanda (√) pada pesan atau informasi yang telah
dijelaskan kepada ibu.
2.
Untuk memahami buku KIA, petugas
kesehatan harus membaca buku KIA dan petunjuk teknis penggunaan buku KIA.
3.
Petugas kesehatan menjawab dan memberi
penjelasan setiap kali ibu minta penjelasan.
4.
Ketika petugas kesehatan memberi
pelayanan, konseling dan penyuluhan bersikap ramah, ucapkan salam, sebut nama
ibu, tanyakan keluhan atau masalah, beri kesempatan ibu menjawab pertanyaan.
5.
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
ketika memberikan penyuluhan kepada ibu
6.
Setiap selesai memberi penjelasan dan peragaan kepada ibu, cek
pemahaman ibu.
2.3 Kerangka
Konseptual
Konsep adalah abstraksi dari
suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang
menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang
tidak diteliti) (Nursalam, 2003).
Diteliti :
Tidak Diteliti :
Gambar 2.1 : Kerangka
Konseptual Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Buku Kesehatan Ibu Dan Anak
Penjelasan
: Faktor
yang mempengaruhi minat baca ibu tentang buku KIA, yaitu faktor internal yang
terdiri dari tingkat kecerdasan, tingkat emosional, pemberian informasi, usia,
pendidikan, paritas dan faktor eksternal terdiri dari lingkungan, sosial
budaya, ekonomi dan politik. Pengetahuan terdiri dari tingkat tahu, paham,
aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. Tetapi faktor tersebut tidak diteliti.
Adapun yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA,
yang diukur sesuai dengan tingkat pengetahuan dengan kriteria, tinggi, sedang, rendah.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
Metode
penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau
pemecahan suatu masalah, pada dasarnya menggunakan metode ilmiah (Notoatmodjo,
2003).
Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008). Pada bab ini di sajikan desain penelitian,
populasi, definisi, dan sampling (sampling desain), kriteria sampel,
identifikasi variabel, definisi operasional, lokasi dan waktu penelitian,
pengumpulan data dan analisa data, teknik penggolahan data, alat ukur yang
digunakan, etika penelitian, keterbatasan.
3.1. Desain
Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif
yaitu suatu metode dalam meneliti yang bertujuan melakukan eksplorasi terhadap
fenomena kesehatan masyarakat yang berupa faktor resiko maupun efeknya.
Sehingga hanya menggambarkan saja sejelas mungkin tanpa mencoba menganalisis
bagaimana dan mengapa fenomena tersebut terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku kesehatan ibu dan anak di
BPS Sri Wahyuningsin, Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung.
3.2.
Populasi, Sampel
dan Sampling
3.2.1. Populasi
Populasi adalah
keseluruhan subyek peneliti atau obyek yang diteliti (Arikunto,
2006).
Populasi adalah
setiap subyek (misalnya manusia, pasien) yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan (Nursalam, 2003).
Populasi dalam
penelitian ini adalah 26 ibu hamil yang berkunjung di BPS Sri Wahyuningsih Amd,
Keb Karangwinongan Mojoagung.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
diteliti (Arikunto, 2006).
Sampel adalah sebagian yang diambil keseluruhan
obyek yang di teliti, dan dianggap mewakili populasi (Notatmodjo. 2007).
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 ibu hamil yang berkunjung di BPS Sri
Wahyuningsih Amd, Keb Karangwinongan Mojoagung.
3.2.3. Sampling
Desain
Sampling adalah
proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik
sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar
memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam,
2003).
Jenis pengambilan
sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling yaitu jumlah sampel yang 100% mewakili populasi, jadi
bila jumlah populasi 1000 tersebut dan hasil penelitian itu akan diberlakukan
untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil
sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Obyek pada populasi
diteliti hasilnya dianalisis disimpulkan dan disimpulan itu berlaku untuk
seluruh populasi (Sugiyono, 2008).
3.3.
Kriteria
Sampel
Kriteria
dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mempunyai buku KIA.
3.4. Identifikasi
Variabel
Variabel penelitian adalah
obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
(Arikunto. S, 2006).
Pada penelitian ini
variabelnya yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku kesehatan ibu dan
anak.
3.5. Definisi
Operasional
Definisi
Operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yaitu di amati dari
sesuatu tersebut. Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena yang
kemudian yang dapat di ulang lagi oleh orang lain (Nursalam, 2003).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Buku Kesehatan Ibu Dan Anak
Variabel
|
Devinisi
Operasinal
|
Alat
ukur
|
Skala
|
Kriteria
|
Pengetahuan
ibu hamil tentang buku KIA
|
Segala sesuatu
yang diketahui oleh ibu hamil tentang buku KIA yang dinilai
dari jawaban pada kuesioner yang meliputi pengertian, manfaat, tujuan/
sasaran, isi buku dan cara manggunakan buku KIA
|
Kuesioner
|
Ordinal
|
Benar : 1
Salah : 0
Tinggi : 76-100%
Sedang : 56-75%
Rendah : <56 o:p="">56>
|
3.6. Lokasi
Dan Waktu Penelitian
3.6.1 Lokasi
Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di BPS Sri Wahyuningsih Amd, Keb Karangwinongan Mojoagung.
3.6.2
Waktu Penelitian
Waktu penelitian
adalah waktu pelaksanaan dan perencanaan mulai penelitian proposal hingga
menulis laporan penelitian / KTI, penelitian dilaksanakan bulan Februari-Juni 2010.
3.7. Pengumpulan
Data dan Analisa Data
3.7.1
Pengumpulan Data
Adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan
proses pengumpulan data karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Langkah-langkah
dalam pengumpulan data tergantung dari desain penelitian dan teknik instrumen yang
digunakan (Nursalam, 2003).
Pada penelitian
ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa kuesioner yang
dibagikan kepada ibu hamil di BPS Sri Wahyuningsih Amd, Keb Karangwinongan
Mojoagung.
Dalam melakukan
penelitian, prosedur yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
1.
Menjelaskan
pada calon responden tentang penelitian dan bila bersedia menjadi responden
dipersiapkan untuk menandatangani Inform
Consent.
2.
Responden
harus mengisi semua pertanyaan dalam kuesioner yang telah diberikan, dan jika
selesai kuesioner diserahkan pada peneliti.
3.
Setelah
kuesioner terkumpul, peneliti melakukan analisa data.
3.7.2
Analisa Data
Menurut Arikunto S (2006), dalam bukunya yang
berjudul prosedur penelitian, tehnik analisis data pada penelitian diskriptif
cara yang digunakan adalah dengan cara perhitungan prosentase. Aspek yang
dinilai dengan rumus :
Keterangan :
N = Nilai
yang didapat
SP = Skor
yang didapat
SM = Skor
maksimal
Dengan kriteria :
1.
Bila
hasilnya 76-100% pengetahuan tinggi
2.
Bila
hasilnya 56-75% pengetahuan sedang
3.
Bila
hasilnya < 56% pengetahuan rendah
3.8. Tehnik
Pengolahan Data
Dalam penelitian ini
pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
3.8.1
Editing
(Pengeditan)
Adalah memeriksa data yang telah di kumpulkan baik
berupa daftar pertanyaan, kultur atau buku register.
Dalam penelitian
ini kegiatan editing yang dilakukan yaitu :
kuesioner yang telah terkumpul kemudian di hitung berapa banyak lembar
pertanyaan yang diisi untuk mengetahui apakah sesuai dengan jumlah yang telah
ditentukan. Lalu mengoreksi apakah semua pertanyaan telah diisi dan apakah
jawaban sesuai dengan pertanyaan atau terdapat tulisan yang kurang jelas.
3.8.2
Coding
(Memberikan Kode)
Adalah
tahapan dimana peneliti memberikan kode pada setiap katagori yang ada pada
variabel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa kode pada
bagian-bagian tertentu untuk memudahkan waktu pentabulasian dan analisa data.
3.8.3
Scoring
(Memberikan Skor)
Diberikan pada
setiap item lembar kuesioner dimana jika jawaban benar nilainya 1 dan jika
salah nilainya 0.
Dalam penelitian
ini, jika jawabannya benar nilainya 1 dan jika salah nilainya 0.
3.8.4
Tabulating (Tabulasi)
Adalah proses penyusunan data kedalam bentuk table.
Pada tahap ini dianggap bahwa data telah selesai diproses sehingga harus segera
disusun kedalam suatu pola formal yang telah dirancang.
Tabulating dalam
penelitian ini adalah penyusunan dan peringkasan data yang masuk dalam bentuk
tabel-tabel.
3.9. Alat
Ukur yang Digunakan
Alat atau instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yaitu daftar
pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden
tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu
(Notoatmojo, 2005).
Jenis kuesioner tertutup
yaitu kuesioner yang sudah disedakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih.
3.9.1
Syarat-syarat
Instrument Dalam Penelitian Antara Lain :
3.9.1.1
Validitas
Validitas adalah relevan tidaknya pengukuran dan
pengamatan dilakukan pada penelitian.
3.9.1.2
Realibilitas
Realibilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau
pengamatan bila fakta tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang
berlainan.
(Notoatmodjo. S, 2006).
3.10. Etika
Penelitian
Sebelum melakukan
penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Kepada Dinas Kesehatan
Jombang untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian kuesioner dikirim ke subyek
yang telah diteliti dengan menekan pada masalah etika yang meliputi :
3.10.1
Informed Consent (Lembar persetujuan)
Lembar persetujuan akan diberikan kepada responden
atau subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset
yang akan dilakukan. Jika bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar
persetujuan dan tetap menghormati hak-haknya.
3.10.2
Anonimity
(Tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti
tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuesioner)
yang diisi oleh subjek, cukup memberikan nomer kode atau inisial pada
masing-masing lembar kuesioner tersebut.
3.10.3
Confidentiality
(Kerahasiaan)
Kerahasiaan dijamin oleh peneliti, karena kelompok
data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
3.11. Keterbatasan
Keterbatasan
merupakan kelemahan dan hambatan dalam penelitian dan keterlambatan dalam
penelitian yang dihadapi peneliti adalah:
3.11.1 Literatur
Bahan yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian
kurang memadai sehingga dalam penyempurnaan penelitian memerlukan waktu yang
cukup lama.
3.11.2
Alat Ukur
Pada instrumen
penelitian penggumpulan data dengan menggunakan
kuesioner memungkinkan responden memberikan jawaban tidak jujur hal ini
dipengaruhi oleh orang lain dan responden kurang serius dalam menjawab
pertanyaan yang berakibat data kurang mewakili secara kuatitatif.
3.11.3
Peneliti
Karena penelitian
ini adalah yang pertama kali dilakukan dan peneliti belum memiliki pengalaman
sehingga banyak sumber-sumber yang belum dimunculkan secara maksimal oleh
peneliti dan banyak mengalami hambatan.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian
ini disajikan dalam 2 bagian yaitu data umum dan data khusus.
Data umum
menyajikan gambaran responden yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan,
informasi dan sumber informasi yang disajikan dalam bentuk tabel.
Sedangkan data khusus terdiri dari tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku
kesehatan ibu dan anak.
4.1.1
Data
Umum
4.1.1.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1 Distribusi Usia Responden di BPS Sri
Wahyuningsih Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung.
No
|
Umur (tahun)
|
Frekuensi
|
Prosentase (%)
|
1.
2.
3.
|
< 23 tahun
24-30 tahun
>30 tahun
|
10
12
4
|
38,5 %
46 %
15,5 %
|
Total
|
26
|
100
|
Berdasarkan tabel 4.1 dapat menunjukkan bahwa hampir
setengahnya responden berumur 24-30 tahun sebanyak 12 orang (46 %).
4.1.1.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden di
BPS Sri Wahyuningsih Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung.
No
|
Pendidikan
|
Frekuensi
|
Prosentase (%)
|
1.
2.
3.
4.
|
SD
SMP
SMA
Perguruan
tinggi
|
4
13
8
1
|
15,5 %
50 %
30,7 %
3,8 %
|
Total
|
26
|
100
|
Berdasarkan tabel 4.2 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan
responden adalah SMP sebanyak 13 orang (50 %).
4.1.1.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3 Distribusi Pekerjaan Responden di BPS Sri
Wahyuningsih Amd. Keb
Karangwinongan Mojoagung.
No
|
Pekerjaan
|
Frekuensi
|
Prosentase (%)
|
1.
2.
3.
|
Ibu
rumah tangga
Swasta/wiraswasta
Pegawai
negeri/PNS
|
21
4
1
|
80,7 %
15,5 %
3,8 %
|
Total
|
26
|
100
|
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan responden adalah
ibu rumah tangga sebanyak 21
orang (80,7%).
4.1.1.4
Karakteristik
Responden Berdasarkan Pemberian Informasi
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pemberian Informasi Di BPS Sri
Wahyuningsih Amd. Keb
Karangwinongan Mojoagung.
No
|
Pemberian
Informasi
|
Jumlah
|
Prosentase (%)
|
1.
2.
|
Ya
Tidak
|
26
0
|
100 %
0
|
Total
|
26
|
100%
|
Berdasarkan tabel 4.4 pemberian informasi yang
didapatkan sebanyak 26 responden (100 %).
4.1.1.5
Karakteristik
Responden Berdasarkan Pemberian Sumber Informasi
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Sumber Informasi Di BPS Sri Wahyuningsih Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung.
No
|
Sumber Informasi
|
Jumlah
|
Prosentase (%)
|
1.
2.
3.
|
Nakes
Televisi, Radio
Koran, Majalah
|
26
0
0
|
100 %
0
0
|
Total
|
26
|
100 %
|
Berdasarkan tabel 4.5 dapat menunjukkan bahwa
seluruh responden mendapatkan informasi tentang buku KIA dari tenaga kesehatan
sebanyak 26 responden (100 %).
4.1.2
Data
Khusus
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Buku Kesehatan Ibu Dan Anak di BPS Sri
Wahyuningsih Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung.
No
|
Tingkat Pengetahuan
|
Frekuensi
|
Prosentase (%)
|
1.
2.
3.
|
Tinggi
Sedang
Rendah
|
10
11
5
|
38,5 %
42,3 %
19,2 %
|
Total
|
26
|
100
|
Berdasarkan tabel
4.6 dapat bahwa pengetahuan responden tentang buku KIA adalah sedang sebanyak
11 responden (42,3 %).
4.2
Pembahasan
Berdasarkan tabel 4.6 dapat
menujukkan bahwa hampir setengahnya pengetahuan responden tentang buku KIA
adalah sedang sebanyak 11 responden (42,3 %).
Tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang buku KIA dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
faktor umur, pendidikan, pekerjaan, pemberian informasi dan sumber informasi.
Pada penelitian ini responden sebagian besar
mempunyai pengetahuan sedang.
Hal ini dikarenakan responden berumur 24-30
tahun sebanyak 12 orang (46 %) dimana pada usia ini termasuk usia produktif,
usia tersebut memiliki kemampuan berfikir cukup matang serta mudah memahami informasi. Hal ini sesuai
dengan teori yang menyebutkan bahwa dengan bertambahnya usia maka tingkat
perkembangan akan berkembang sesuai dengan pengetahuan yang pernah didapat juga
dari pengalaman sendiri (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan juga
dipengaruhi oleh pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari pendidikan responden
yang sebagian besar adalah SMP sebanyak 13 orang (50 %), sehingga pendidikan
juga akan berpengaruh terhadap daya serap atau penerimaan informasi tentang isi
yang ada dalam buku KIA tersebut. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan
lebih mudah memahami dan mempelajari tentang buku KIA dibandingkan dengan orang
yang berpendidikan rendah.
Teori ini
dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003), menyatakan bahwa tingkat pendidikan
seseorang sangat besar berpengaruh terhadap pengetahuan yaitu orang yang
berpendidikan tinggi pengetahuannya akan berbeda dengan orang yang
berpendidikan rendah.
Pekerjaan responden
menunjukkan hampir seluruhnya sebagai ibu rumah tangga sebanyak 21 responden (80,7%).
Berdasarkan fakta diatas dapat saling berpengaruh karena melihat waktu yang
dimiliki oleh seorang ibu rumah tangga lebih banyak dirumah sehingga
dimungkinkan hubungan komunikasi dengan lingkungannya akan lebih erat
dibandingkan ibu rumah tangga yang bekerja, yang
mana hal tersebut dapat berpangaruh pada pola pikir dan perilaku karena dari
lingkungan dapat lahir informasi, pengetahuan, kebudayaan, pengalaman,
pendapatan dan kepercayaan seseorang, untuk itu keadaan lingkungan sangat
berpengaruh dalam pembentukan suatu tatanan individu dan masyarakat. Yang mana
hal tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan bentuk
prilaku.
Dengan kondisi
seperti ini peran petugas terutama bidan sangat penting dalam pemberian
informasi tentang pentingnya buku KIA. Dengan adanya kelas ibu hamil
mempermudah bidan untuk memberikan informasi tentang isi dari buku KIA tersebut.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku kesehatan ibu dan anak di BPS Sri
Wahyuningsih Amd. Keb Karangwinongan Mojoagung dapat disimpulkan bahwa hampir
setengah responden (42,3%) berpengetahuan sedang, (38,5%) berpengetahuan tinggi dan (19,2%) berpengetahuan rendah.
5.2 Saran
5.2.1
Bagi
Peneliti
Bagi peneliti
selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan penelitiannya dengan baik dan
memahami lebih luas tentang teori dan metodologi penelitian.
5.2.2
Bagi
Lahan Praktek / BPS
Bidan lebih
meningkatkan intensitas pemberian informasi tentang buku KIA pada ibu hamil serta mengevaluasi
pemahaman ibu hamil tentang pesan-pesan yang terdapat dalam buku KIA
dengan mengadakannya kelas hamil.
5.2.3
Bagi
Institusi Pendidikan
Menambah buku-buku dan literatur yang berguna bagi
institusi untuk menambah pengetahuan tentang buku kesehatan ibu dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. 2007. Metode Penelitian
Keperawatan dan Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika
Arikunto. S. 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Azrul. A. 2002. Sambutan Direktur Jendral Bina
Kesehatan Masyarakat Pada Pembukaan Pertemuan Evaluasi Tahunan Penggunaan Buku
KIA. Jakarta. Tidak dipublikasikan. 19 November
Azwar, Saifuddin, 2002. Sikap Manusia.
Jogjakarta : Pustaka Pelajar
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan JICA.
2003. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan JICA.
2003. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
Kanwil Dep Kes Prp Sulawesi Utara. Balai Pelatihan
Kesehtan Manado dan JICA 2000. Buku Pedoman Pelatihan-Pelatihan (TOT)
Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Notoatmodjo. S. 2002. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo. S. 2003. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo. S. 2003. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam 2003. Konsep dan Penerapan Metodolagi
Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Saifuddin, Azwar. 2002. Buku Panduan Praktik
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sastroasmoro Sudigdo, 2002. Dasar-Dasar
Metodologi Penelitian Klinis Edisi 2. Jakarta : CV. Sagung Seto
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta
Label: Contoh KTI
0 komentar:
Posting Komentar