BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pembangunan kesehatan
sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain
diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin
sejak anak masih dalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum
dan semasa hamil hingga melahirkan ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang
sehat dan lahir dengan selamat (Intact Survival). Upaya kesehatan yang
dilakukan sejak anak masih didalam kandungan sampai 5 tahun pertama
kehidupannya ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus
meningkatkan hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental
maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi
genetiknya (Dinkes, 2007).
Mengingat jumlah balita
di Indonesia
sangat banyak yaitu 10 % dari seluruh populasi. Maka sebagai calon generasi
penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian
yang serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta
terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang berkualitas termasuk deteksi dan
intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Selain hal-hal tersebut, yang
dapat mengganggu tumbuh kembang anak juga perlu dieliminasi dari berbagai faktor
lingkungan (Dinkes, 2007).
Dalam proses tumbuh
kembang oran g
tua tidak hanya memperhatikan dan mencukupi kebutuhan fisik bayi saja dengan
memberikan makanan bergizi secara seimbang tetapi juga jangan mengabaikan
perkembangan jiwa dan sosialnya, misalnya dengan memberikan stimulasi pembelajaran
sejak dini. Pembinaan tumbuh kembang anak dimulai dari lingkungan rumah,
terutama keluarga yang memberikan dasar bagi anak dalam proses tumbuh kembang
yang baik (www.permatacibubur.com.
diakses 01 Mei 2010)
Salah satu upaya
pembinaan tumbuh kembang anak yang sudah dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan
R.I adalah kegiatan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita ditingkat
pelayanan dasar. Upaya ini bertujuan untuk mengetahui secara dini adanya penyimpangan
tumbuh kembang pada balita. Pada tahun 2004 dar 178.131 balita di kota Medan , jumlah balita yang mengalami Bawah
Garis Merah (BGM) sebanyak 568 balita (0,46 %) dan Bawah Garis Titik (BGT)
sebanyak 4.528 balita (3,6 %). Pencapaian cakupan program Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Balita hanya sebesar 52 %. (http://repositor.USU.ac.id/oai/requestoai/2009/02/23/
tumbuhkembang/diakses 13 April 2010 ).
Aspek tumbuh kembang pada
anak dewasa ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius oleh
para petugas kesehatan, karena hal tersebut merupakan aspek yang menjelaskan
mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun psikososial.
Namun, sebagian orang tua belum memahami ini, terutama orang tua yang mempunyai
tingkat pendidikan dan soaial ekonomi yang relative rendah. Mereka menganggap
bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan
termasuk pertumbuhan dan perkembangan (Nursalam, dkk, 2005).
Banyak diantara orang
tua tidak pernah mengetahui sejauh mana seorang anak dibawah umur 5 tahun atau
usia Pra-sekolah mampu belajar. Tidak banyak yang diketahui oleh orang tua
tentang apa yang terjadi dalam benak mereka selama masa tersebut, saat tubuhnya
mengalami perubahan dan pertumbuhan serta perkembangan. Satu hal yang patut
diingat oleh orang tua yang bijak adalah memberi kesempatan seluas-luasnya pada
anak untuk berkembang, tentunya tetap dalam pengawasan orang tua. (D. S.
Prasetyono, 2008).
Bidan sebagai konsultan
kesehatan berperan dalam hal memberikan penyuluhan tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan benar. Caranya bisa dengan memberikan penyuluhan
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak diPAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
dan diposyandu anak. Mengaktifkan keberadaan kelompok peminat kesehatan ibu dan
anak (KPKIA) untuk menerapkan KPSP sekaligus mendemostrasikan, serta membuat
kelas belajar untuk ibu balita dalam persiapan penerapan KPSP. Karena pada
dasar pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak-anak mempunyai ciri-ciri
tertentu yang secara normal akan dilewati batasan usia untuk setiap tahap tidak
dilalui secara kaku oleh setiap anak (Nursalam, dkk, 2005).
Hasil survey demografi
kesehatan pada tahun 2009 melaporkan bahwa pencapaian target DDTK untuk tingkat
kabupaten Jombang masih rendah hanya 54,06 % dari 106.583 balita, sedangkan
target yang harus dicapai per 1 tahun 80 %. Berdasarkan data pencapaian DDTK
Didesa Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang 89,21 % dari 415
balita. Dari hasil prosentase ditempat penelitian ini sangat baik dan itu
dilakukan pada balitanya, Namun perlu diteliti pada ibunya. Karena oran g tua (terutama ibu)
memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak.
Pengetahuan orang tua
khususnya ibu tentang tumbuh kembang sangat membantu balita mencapai dan
melewati pertumbuhan dan perkembangan sesuai tingkatan usianya dengan normal.
Dengan lebih mengatahui tentang tumbuh kembang balita yang diharapkan
pertumbuhan dan perkembangan anaknya lebih maksimal sehingga kedepannya akan
mengahasilkan penerus genersai yang lebih baik.
Atas dasar ini peneliti
tertarik untuk meneliti “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Peran Orang Tua
Pada Pemeriksaan KPSP (Kusioner Pra Skrining Perkembangan) Di PAUD Tunas Bangsa
Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang”.
1.2 Rumusan
Masalah
Bagaimana Tingkat
Pengetahuan Ibu Balita Tentang Peran Orang Tua Pada Pemeriksaan KPSP (Kusioner Pra Skrining Perkembangan) Di PAUD Tunas
Bangsa Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang?
1.3 Tujuan
Penelitian
Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Peran
Orang Tua Pada Pemeriksaan KPSP (Kusioner Pra Skrining Perkembangan) Di PAUD
Tunas Bangsa Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang.
1.4 Manfaat
Penelitian
a. Bagi
Peneliti
Mendapatkan
pengalaman serta dapat menerapkan yang telah didapat diperkuliahan dengan
kenyataan tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Peran Orang Tua Pada
Pemeriksaan KPSP (Kusioner Pra Skrining Perkembangan) Di PAUD Tunas Bangsa Desa
Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang.
b.
Bagi Lahan Praktek
Dapat digunakan sebagai masukan guna meningkatkan mutu
pelayanan.
c.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan bahan kepustakaan
acuan penelitian.
1.5 Sistematika
Penulisan
BAB I :
PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
manfaat, sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN
PUSTAKA
Meliputi konsep dasar pengetahuan, konsep dasar ibu,
konsep dasar balita, konsep KPSP, kerangka konsep.
BAB III : METODE
PENELITIAN
a.
Desain penelitian yang digunakan.
b.
Populasi,
sample dan sampling (Sampling Desain).
c.
Kriteria sample.
d.
Identifikasi variable.
e.
Definisi operasional (dalam bentuk
tabel).
f.
Lokasi dan waktu penelitian .
g.
Pengumpulan data dan analisa data.
h.
Tehnik pengumpulan data.
i.
Alat ukur yang digunakan.
j.
Etika penelitian.
k.
Keterbatasan.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Konsep
Pengetahuan
2.1.1
Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari
tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
(Notoatmodjo, 2003 : 127). Penginderaan disini yakin pengelihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba.
Pengetahuan mempunyai dua
pengertian, pertama adalah segala apa yang diketahui (Kepandaian), kedua adalah
segala apa yang diketahui berkenaan dengan hal (Kamus besar bahasa Indonesia ,
2001).
Pengetahuan adalah segala sesuatu
yang diketahui, keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang
dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk manusia dan
kehidupannya (http//putriazaka. Workpress. Com/ 2006/ 04/ 20/
konseppengetahuan, diakses 13
April 2010 ).
2.1.2
Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatdmojo (2003 :128)
mengemukakan bahwa pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai
enam tingkat yaitu :
a.
Tahu (Know)
Tahu
diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall). Oleh sebab itu “tahu“ merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b.
Memahami (Comprehension)
Memahami
diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang
diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang
yang telah paham dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramal
dan lain sebagainya.
c.
Aplikasi (Application)
Aplikasi
diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
d.
Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek kedalam komponen-komponen.
e.
Sintesis (Syntesis)
Sintesis
menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f.
Evaluasi (Evalution)
Evaluasi
ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau obyek.
Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang tidak
disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
disadari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974), mengungkapkan bahwa
sebelum orang adaptasi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjdi proses
berurutan yaitu :
1. Awarenes
(Kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus
(objek)terlebih dahulu .
2. Interest (Merasa
Tertarik), terhadap stimulus atau objek tersebut, disini sikap objek sudah
mulai tumbuh.
3. Evalution
(Menimbang-nimbang), terhadap baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal
ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Trial
(Pemeriksaan), dimana objek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh stimulus.
5. Adaption (Mengambil),
diman objek telah berperilakusesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya
terhadap stimulus.
(Notoatdmojo, 2003 :
121).
2.1.3
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
a.
Pendidikan
Rendahnya pengetahuan
dan pendidikan dasar merupakan faktor penyebab mendasr terpenting karena sangat
mempengaruhi tingkat kemampuan idividu, keluarga dan masyarakat dalam mengelola
sumber daya yang ada untuk mendapatkan kecukupan bahan makan seta sejauh mana
sarana pelayanan kesehatan, sanitasi lingkungan yang tersedia dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya
(Depkes, 2004: 4).
Menurut
Sukarni (2000 : 19) pengetahuan dan pendidikan formal serta ikut sertaan dalam
pendidikan non formal dari orang tua dan anak-anak sangat penting dalam
menentukan status kesehatan, fertilitas dan status gizi keluarga.
b.
Usia
Di
Indonesia penduduk usia muda umur 10-14 tahun sudah dapat membaca dan menulis
huruf latin, sedangkan tingkat buta huruf paling tinggi terdapat pada penduduk
usia lanjut (Sukarni, 2000 : 19)
c.
Pekerjaan
Banyak
pabrik mempekerjakan wanita muda yang belum menikah. Jelas ini suatu kesempatan
yang baik untuk melengkapi dengan bahan-bahan informasi kesehatan dan keluarga
berencana kepada wanita yang belum menikah (Sukarni, 2000 : 22).
d.
Informasi
Dengan
adanya informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, cara memelihara
kesehatan, cara-cara menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut (Notoatdmojo, 2003 : 145)
e.
Kebudayaan
Kebudayaan
dimana kita hidupdan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan
sikap kita, apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan
sikap pribadi/ sikap seseorang (Saifuddin Azwar, 2007)
f.
Lingkungan
Lingkungan
adalah segalah yang berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku. Dengan
lingkungan dapat mempengaruhi manusia sehingga kenyataannya akan menuntut suatu
keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang
lainnya (Purwanto, 1999).
2.1.4
Kriteria Pengetahuan
Secara kuantitatif
pengetahuan yang dimiliki seseorang dibagi menjadi tiga yaitu :
a.
Baik 76
% - 100 %
b.
Cukup 56
% - 75 %
c.
Kurang
< 56 %
(Nursalam,
2003)
2.2 Konsep
Dasar Ibu
2.2.1
Pengertian Ibu
Ibu adalah sebutan
untuk seorang perempuan yang telah melahirkan kita atau wanita yang sudah
bersuami. (Sampurno, 2003 : 184).
Ibu adalah panggilan
yang lazim kepada wanita yang baik yang sudah bersuami maupun yang belum. (kamus besar bahasa Indonesia, 2001)
Ibu adalah sebutan untuk orang perempuan yang telah
melahirkan kita, wanita yang telah bersuami, panggilan yang lazim pada wanita
(Poerwodarminto, 2003)
2.3 Konsep
Dasar Balita
2.3.1
Pengertian Balita
Balita
adalah bawah lima
tahun, yaitu anak-anak yang berada dalam kelompok usia 0-5 tahun. (Kamus istilah kependudukan keluarga berencana keluarga
sejahtera, 1997).
Balita adalah anak
balita usia 0-5 tahun (Hendra 2003).
Balita adalah
kepanjangan dari bawah 5 tahun yaitu anak-anak yang berada dalam kelompok usia
0-5 tahun (BKKBN, 2006 : 5).
2.3.2
Balita Dibagi Menjadi Tiga Kelompok
1.
Kelompok usia 0-1 tahun disebut usia
bayi
2.
Kelompok usia 1-3 tahun disebut usia
toddler
3.
Kelompok usia 3-5 tahun disebut usia Pra-sekolah
(APRAS).
(BKKBN, 2006 : 5)
2.4 Konsep
Peran
2.4.1
Pengertian
Peran
Peran adalah perangkat
tingkah yang diharapkan dimiliki oleh oran g yang
berkedudukan dalam masyarakat (kamus besar bahasa Indonesia , 2001 : 854).
Peran adalah sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang
pimpinan yang terutama (kamus umum bahasa Indonesia , 1984 : 735).
2.4.2
Peran Ibu
Ibu memiliki peran
yang cukup penting yaitu :
1.
Mengurus rumah tangga
2.
Sebagai
pelindung dari salah satu kelompok peranan sosial
3.
Sebagai anggota masyarakat
4.
Sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarga
(Nasrul Effendy, 1998 : 34)
2.5 Konsep
KPSP
2.5.1
Pengertian
KPSP adalah suatu
skrining/ pemeriksaan perkembangan anak yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. (Dinkes, 2007 : 48)
2.5.2
Jadwal Skrining/ Pemeriksaan KPSP Rutin
Adalah
Jadwal skrining/
pemeriksaan KPSP pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60,
66 dan 72 bulan.
Jika anak belum mencapai
umur tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang terdekat untuk
pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan, diminta kembali skrining KPSP
pada umur 9 bulan.
Apabila orang tua
datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang, sedangkan umur
anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining
terdekat/ yang lebih mudah.
(Dinkes, 2007 : 48).
2.5.3
Skrining/ Pemeriksaan Dilakujan
Oleh :
a.
Tenaga kesehatan
b.
Guru
TK
c.
Petugas
PAUD terlatih
(Dinkes,
2007 : 48)
2.5.4
Cara Menggunakan KPSP
Cara menggunakan KPSP sesuai dengan tahapan usia
balitanya sekarang jelaskan pada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab
oleh karena itu pastikan ibu atau pengaruh anak mengerti apa yang ditanyakan
kepadanya. Setia pertanyaan harus ada satu jawaban catat hasilnya.
Jumlah
Jawaban Ya : 9 atau 10 perkembangan anak sesuai (S)
Jumlah
Jawaban Ya : 7 atau 8 perkembangan anak meragukan (M)
Jumlah
Jawaban Ya : 6 atau kurang kemungkinan ada penyimpangan
(Dinkes,
2007 : 49).
2.5.5
Lembar KPSP
LEMBAR KPSP PADA
ANAK UMUR 3 BULAN
1.
Pada waktu bayi terlentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai
bergerak dengan mudah? Jawah TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau
lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali
|
2.
Pada waktu bayi terlentang, apakah ia melihat dan menatap wajah anda?
|
3.
Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh) disamping
menangis?
|
4.
Pada waktu bayi terlentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
pergerakan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?
|
5.
Pada waktu bayi terlentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
|
6.
Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum, apakah ia
tersenyum kembali kepada anda
|
7.
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya seperti pada gambar ini?
|
8.
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya sehingga membentuk sudut 450 seperti pada gambar ini?
|
9.
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?
|
10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik
atau diraba-raba?
|
(Dinkes,
2007 : 50)
LEMBAR KPSP PADA
ANAK UMUR 6 BULAN
1.
Pada waktu bayi terlentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?
|
2.
Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan
stabil? Jawah TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke
dadanya
|
3.
Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi (jangan
meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil
itu selama beberapa detik?
|
4.
Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada
dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti pada gambar?
|
5.
Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
tetapi bukan menangis?
|
6.
Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari terlentang ke
telungkup atau sebaliknya?
|
7.
Pernahkah anda melihat bayi tersenyum ketika melihat mainan yang lucu,
gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
|
8.
Dapatkan bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis
atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
|
9.
Dapatkan bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada
dalam jangkauan tangannya?
|
10. Pada posisi bayi terlentang, pegang kedua tangannya
lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi mempertahankan
lehernya secara kaku seperti gambar di kiri? Jawab TIDAK bila kepala bayi
jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
|
(Dinkes,
2007 : 51)
LEMBAR KPSP PADA
ANAK UMUR 9 BULAN
1.
Pada posisi bayi terlentang, pegang kedua tangannya lalu tarik
perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkan bayi mempertahankan lehernya secara
kaku seperti gambar di sebelah kiri? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh
kembali seperti gambar sebelah kanan
|
2.
Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu
tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau
kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai
|
3.
Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau
serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya
mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
|
4.
Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan
masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK
bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
|
5.
Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah
ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia
mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
|
6.
Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis,
kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai
seperti gambar?
|
7.
Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk
sendiri selama 60 detik?
|
8.
Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?
|
9.
Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di
belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan
anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya
terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
|
10. Letakkan suatu mainan yang diinginkannya di luar
jangkuan bayi, apakah ia mencobat mendapatkannya dengan mengulurkan lengan
atau badannya?
|
(Dinkes,
2007 : 52)
LEMBAR KPSP PADA
ANAK UMUR 12 BULAN
1.
Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/dipojok, kemudian muncul dan
menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau
mengharapkan anda muncul kembali?
|
2.
Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan
perlahan-lahan. Sulitkan anda mendapatkan pensil itu kembali?
|
3.
Apakah anak anda dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan
berpegangan pada kursi/meja?
|
4.
Apakah anak anda dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya
“ma-ma”, atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.
|
5.
Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan
anda?
|
6.
Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? Ia
akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu
dengan orang yang belum dikenalnya.
|
7.
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang atau kismis,
dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
|
8.
Apakah anak dapat duduk sendiri
tanpa bantuan?
|
9.
Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru anak (tidak perlu kata-kata yang
lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi?
|
10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua
kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panci tidak ikut
dinilai
|
(Dinkes,
2007 : 53)
LEMBAR KPSP PADA
ANAK UMUR 15 BULAN
1.
Tanpa bantuan, apakah anka dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai.
|
2.
Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
|
3.
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan melambai-lamabi? Jawab
TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
|
4.
Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya,
atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak
mengatakan salah satu diantaranya.
|
5.
Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan salama kira-kira 5 detik?
|
6.
Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau
lebih?
|
7.
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untuk memungut mainan di lantai dan
kemudian berdiri kembali?
|
8.
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
|
9.
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa atau
terhuyung-huyung?
|
10. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang,
kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
seperti pada gambar?
|
(Dinkes,
2007 : 54)
LEMBAR KPSP PADA
ANAK UMUR 18 BULAN
1.
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai?
Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
|
2.
Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya
atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan
salah satu diantaranya.
|
3.
Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5
detik?
|
4.
Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau
lebih?
|
5.
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membentuk untuk memungut mainan di lantai
dan kemudian berdiri kembali?
|
6.
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
|
7.
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa atau
terhuyung-huyung?
|
8.
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada
gambar?
|
9.
Jika anda menggelinding bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan
kembali bola pada anda?
|
10. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan
minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
|
(Dinkes,
2007 : 55)
LEMBAR KPSP PADA
ANAK UMUR 21 BULAN
1.
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membentuk untuk memungut mainan di lantai
dan kemudian berdiri kembali?
|
2.
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
|
3.
Apakah anak anda dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau
terhuyung-huyung?
|
4.
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada
gambar?
|
5.
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia
menggelingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
|
6.
Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat
tersebut tanpa tertumpa?
|
7.
Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa
yang anda lakukan?
|
8.
Apakah anda dapat meletakkan satu kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm.
|
9.
Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?
|
10. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih
tanpa kehilangan keseimbangan? (anda mungkin dapat melihatnya ketika anak
menarik mainannya)
|
(Dinkes,
2007 : 56)
LEMBAR KPSP PADA
ANAK UMUR 24 BULAN
1.
Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa
yang anda lakukan?
|
2.
Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus
itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5 cm.
|
3.
Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti
selain “papa” dan “mama”?
|
4.
Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan? (anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
|
5.
Dapatkah anak melapas pakaianya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi
dan kaos kaki tidak ikut dinilai).
|
6.
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan
pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga
dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus
berpegangan pada seseorang
|
7.
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk
dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung,
mulut, atau bagian badan yang lain)
|
8.
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
|
9.
Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminati?
|
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis)
ke depan berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
|
(Dinkes,
2007 : 57)
LEMBAR KPSP PADA
ANAK UMUR 30 BULAN
1.
Dapatkah anak melapas pakiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi
dan kaos kai tidak ikut dinilai)
|
2.
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau berpegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan
anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
|
3.
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk
dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung,
mulut, atau bagian badan yang lain)?
|
4.
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
|
5.
Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika ia diminta?
|
6.
Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong
tidak ikut dinilai.
|
7.
Bila diberi pensil. Apakah anak mencoret-coret kertas tanpa
bantuan/petunjuk?
|
8.
Dapatkah anak melatakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang
lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5 cm.
|
9.
Dapatkah anak menggunakan 2 kata
pada saat berbicara seperti “minta minum”, “mau tidur”?
“Terima kasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai
|
10. Apakah anak dapat menyebut 3 diantara gambar-gambar ini
tanpa bantuan ?
(menyebut dengan suara binatang tidak ikut dinilai)
|
(Dinkes,
2007 : 58)
LEMBAR KPSP PADA ANAK UMUR 36 BULAN
1.
Bila
diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/ petunjuk ?
2. &nbrp;
Dapatkah
anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu ? kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm.
3.
Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti
“minta minum“, “mau tidur“ ? “Terima kasih“ dan “Dadag“ tidak
ikut dinilai.
4.
Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa
bantuan ?
(Menyebutkan
dengan suara binatang tidak ikut dinilai)
5.
Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda
dari jarak 1,5 meter ?
6.
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat
dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini :
“
Letakkan kertas ini dilantai “
“
Letakkan kertas ini dikursi “
“
Berikan kertas ini kepada ibu “
Dapatkah
anak melaksanakan ketiga perintah tadi ?
7.
Buat
garis lurus kebawah sepanjang sekurang-kurangnya 2,5 cm.
Suruh
anak menggambar garis lain di samping garis ini.
Jawab
YA bila ia menggambar garis seperti ini :
Jawab
TIDAK bila ia menggambar garis seperti ini :
8.
Letakkan
selembar kertas seukuran buku ini dilantai. Apakah anak dapat melompati bagian
lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului
lari ?
9.
Dapatkah anak mengenakan sepatunya
sendiri.
10.
Dapatkah
anak menganyuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
(Dinkes, 2007 : 59)
LEMBAR KPSP PADA ANAK UMUR 42 BULAN
1.
Dapatkah anak mengenakan sepatunya
senndiri ?
2.
Dapatkah
anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter ?
3.
Setelah
makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehingga anda
tidak perlu mengulanginya?
4.
Suruh
anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri
anak anda kesempatan melakukannya 3 kali.
Dapatkah
ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih ?
5.
Letakkan
selembar kertas seukuran buku ini dilantai. Apakah anak dapat melompati panjang
kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului
lari ?
6.
Jangan
membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti
contoh ini dikertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran ?
Jawab : YA
Jawab : TIDAK
7.
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus
satu persatu diatas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut ?
8.
Kubus
yang digunakan ukuran 2,5-5 cm
9.
Apakah
anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainanan lain dimana ia ikut
bermain dan mengikuti aturan bermain ?
10. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju
atau kaos kakai tanpa dibantu ? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau
ikat pinggang)
(Dinkes, 2007 : 60)
LEMBAR KPSP PADA ANAK UMUR 48 BULAN
1.
Dapatkah
anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter ?
2.
Setelah
makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehingga anda
tidak perlu mengulanginya?
3.
Suruh
anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri
anak anda kesempatan melakukannya 3 kali.
Dapatkah
ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih ?
4.
Letakkan
selembar kertas seukuran buku ini dilantai. Apakah anak dapat melompati panjang
kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului
lari ?
5.
Jangan
membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti
contoh ini dikertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran ?
Jawab : YA
Jawab : TIDAK
6.
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus
satu persatu diatas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut ?
Kubus
yang digunakan ukuran 2,5-5 cm
7.
Apakah
anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainanan lain dimana ia ikut
bermain dan mengikuti aturan bermain ?
8.
Dapatkah
anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kakai tanpa dibantu ? (Tidak
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
9.
Dapatkah anak menyebutkan nama
lengkapnya tanpa dibantu ? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagaian namanya
atau ucapannya sulit dimengerti.
(Dinkes, 2007 : 61)
LEMBAR
KPSP PADA ANAK UMUR 54 BULAN
1.
Dapatkah
anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu diatas yang lain tanpa menjatuhkan
kubus tersebut ?
Kubus
yang digunakan ukuran 2,5-5 cm
2. Apakah
anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainanan lain dimana ia ikut
bermain dan mengikuti aturan bermain ?
3. Dapatkah
anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kakai tanpa dibantu ?
(Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
4. Dapatkah
anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu ? Jawab TIDAK jika ia hanya
menyebut sebagaian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
5. Isi titik-titik dibawah ini dengan jawaban anak
jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan.
“
Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan ?“
“ Apa yang kamu
lakukan jika kamu lapar ?“
“ Apa yang kamu
lakukan jika kamu lelah ?“
Jawab YA bila anak menjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar,
Bukan dengan
geraka atau isyarat.
Jika
kedinginan, jawaban yang benar adalah
“menggigil“, “pakai mantel“ atau “masuk kedalam rumah“ .
Jika lapar,
jawaban yang benar adalah “makan“
Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk“, “ tidur“,
“berbaring/
tidur-tiduran“, “istirahat“ atau “diam sejenak“
6.
Apakah
anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
7. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika
perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah
ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih ?
8.
Jangan mengoreksi atau membantu anak. Jangan menyebut
kata “ lebih panjang “.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan : “ mana garis yang
lebih panjang ?“
Minta anak
menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak
menunjuk, putar lembar ini dan
ulangi
pertanyaan tersebut. Setelah anak
menunjuk, puter
lembar ini lagi dan ulangi
pertanyaan
tadi.
Apakah anak
dapat menunjuk garis yang
Lebih panjang
sebanyak 3 kali dengan benar ?
9.
Jangan
membantu anak dan jangan memberi tahu nama gambar ini, suruh anak menggambar
seperti contoh ini dikertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini ?
Jawablah : YA
Jawablah : TIDAK
10. Ikuti
perintah ini dengan seksama. Jangan
memberi isyarat dengan telunjuk
atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini :
“
Letakkan kertas ini diatas lantai“
“ Letakkan kertas ini dibawah
kursi“
“
Letakkan kertas ini didepan kamu“
“ Letakkan kertas ini dibelakang
ini“
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “diatas“, “dibawah“, “didepan“
dan “dibelakang“.
(Dinkes,
2007 : 62)
LEMBAR KPSP PADA ANAK UMUR 60 BULAN
1.
Isi
titik-titik dibawah ini dengan jawaban anak jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan.
“ Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan ?“
“ Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar ?“
“ Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah ?“
Jawab YA bila anak menjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar,
Bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil“, “pakai mantel“ atau “masuk kedalam rumah“
.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan“
Jika lelah,jawaban yang benar adalah “mengantuk“, “tidur“,
“berbaring/ tidur-tiduran“, “istirahat“ atau “diam
sejenak“
2.
Apakah
anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
3.
Suruh
anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri
anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih ?
4.
Jangan mengoreksi atau membantu anak. Jangan
menyebut kata “lebih panjang “.
Perlihatkan
gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan : “ mana garis yang lebih panjang ?“
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan
ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak
menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi
pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang
Lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar ?
5.
Jangan
membantu anak dan jangan memberi tahu nama gambar ini, suruh anak menggambar
seperti contoh ini dikertas kosong yang tersedia. Berikan
3 kali kesempatan. Apakah anak
dapat menggambar seperti contoh ini ?
Jawablah
: YA
Jawablah
: TIDAK
6.
Ikuti
perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata
pada saat memberikan perintah berikut ini :
“ Letakkan kertas ini diatas lantai“
“ Letakkan kertas ini dibawah kursi“
“ Letakkan kertas ini didepan kamu“
“ Letakkan kertas ini dibelakang ini“
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “diatas“,
“dibawah“, “didepan“ dan “dibelakang“.
7.
Apakah
anak bereksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut
pada anda) pada saat anda meninggalkannya ?
8.
Jangan
menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
“ Tunjukkan segi empat merah“
“ Tunjukkan segi empat kuning“
“ Tunjukkan segi empat biru“
“ Tunjukkan segi empat hijau“
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar ?
9.
Suruh
anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan
dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah
dia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki ?
10.
Dapatkah
anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan ?
(Dinkes, 2007 : 63).
2.5.6
Intervensi
2.
4. 6.1 Bila sesuai
a.
Beri pujian kepada ibu karena telah
mengasuh anaknya dengan baik
b.
Teruskan pola asuh dengan tahap
perkembangan.
c.
Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai denga umur dan kesiapan anak.
d.
Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanana kesehatan
di posyandu secara teratur sebulan 1 kali, anak dapat di ikutkan pada kegiatan
dipusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kelompok bermain dan taman
kanak-kanak.
(Dinkes,
2007 : 49)
2. 4. 6. 2 Bila
meragukan
a.
Beri petunjuk pada ibu agar melakukan
stimulasi perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan sesering
mungkin
b.
Ajarkan ibu cara melakukan intervensi
stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan/ mengejar
ketertinggalannya
c.
Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk
mencari kemungkinan adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan
perkembangannya
d.
Lakukan penilain ulang KPSP 2 minggu
kemudian dengan menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak
e.
Jika hasil KPSP ulang jawaban “YA“ tetap
7 atau 8 maka kemungkinan ada penyimpangan.
(Dinkes, 2007 : 49)
2.
4. 6. 3 Bila penyimpangan
Rujukan ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan
jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, berbicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian).
(Dinkes, 2007 : 49)
2.6 Kerangka
Konseptual
Kerangka
konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan
membentuk suatu teori yang dapat menjelaskan keterikatan antara variable (baik
yang diteliti maupun yang tidak diteliti). (Nursalam, 2003 : 115)
|
|
Keterangan :
: Variable yang diteliti
: Variable
yang tidak diteliti
Gambar 2. 1 Kerangka
Konsep Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Peran Orang Tua Pada Pemeriksaan KPSP
0 komentar:
Posting Komentar